

Sudah lama Rubah ingin menangkap kelinci dan memangsanya. Namun, rubah selalu gagal. kelinci selalu punya banyak akal untuk meloloskan diri dari ancaman rubah . kenyataan itu membuat rubah merasa kesal.
" uh, benar - benar menjengkelkan!". seru rubah.
" masa aku kalah pintar di banding hewan bertelinga panjang itu ". aku benar - benar tidak sudi !".

sambil berjalan rubah pun kemudian memikirkan strategi terbaik untuk menjebak kelinci. setelah befikir selama berjam - jam akhirnya rubah pun menemukan strategi tersebut. " Aku yakin, kali ini rencanaku pasti berhasil ," batin rubah dengan semangat yang meluap - luap.


Tanpa menunggu lagi, Rubah segera melaksanakan rencananya. ia membuat boneka kelinci yang bagus .
Rubah menduduki boneka kelinci tersebut di bawah pohon di pinggir jalan yang biasa dilewati oleh kelinci. Selanjutnya rubah bersembunyi di tempat yang tidak jauh dari situ sambil terus mengamati boneka hasil karyanya. ia berharap kelinci segera lewat.



Harapan si rubah pun terkabul. tidak lama kemudian kelinci melintasi jalan tersebut . ia melihat boneka kelinci di bawah pohon dan mengiranya sebagai kelinci betulan.



Ia pun menghampiri boneka itu, lalu menyapanya, " selamat siang ! Hari ini benar - benar cerah, ya !"
Tidak ada sahutan.
Hal ini kontan membuat kelinci kesal. ia jengkel karena merasa di abaikan. meski demikian, ia tetap berusaha mengendalikan diri dan mencoba untuk tetap besikap sopan.
" sedang apa kau disini?"tidak ada jawaban. lalu kelinci pun menggoyangkan boneka tersebut dan kelincipun kaget karena tangannya tidak bisa lepas dari boneka kelinci tersebut.



" Tolong ... tolong... aku !" teriak kelinci , panik.
Rubah pun langsung keluar dari tempat persembunyiannya. ia mendekati kelinci yang sedang terjebak itu. " Hehe... akhirnya aku bisa menangkapmu juga," kata si rubah sambil terkekeh. " tenanglah, aku akan membantumu melepaskan diri dari boneka buatanku itu. tapi setelah itu aku akan memangsamu, hahaha..."



Si kelinci dalam bahaya. keadaannya sangat genting. nasibnya ibarat telur di ujung tanduk.Namun, ia tetap berusaha tenang sambil memikirkan cara meloloskan diri dari bahaya itu. akhirnya sebuah ide cemerlangpun terlintas diotaknya." oh tuan rubah," kata kelinci dengan wajah memelas," kau boleh lakukan apapun kepadaku, tapi tolong jangan lempar aku kesemak - semak yang lebat itu! tolong jangan!".
" aku berencana untuk memanggangmu. dagingmu pasti lezat! hahaha...
- Full access to our public library
- Save favorite books
- Interact with authors


Sudah lama Rubah ingin menangkap kelinci dan memangsanya. Namun, rubah selalu gagal. kelinci selalu punya banyak akal untuk meloloskan diri dari ancaman rubah . kenyataan itu membuat rubah merasa kesal.
" uh, benar - benar menjengkelkan!". seru rubah.
" masa aku kalah pintar di banding hewan bertelinga panjang itu ". aku benar - benar tidak sudi !".

- < BEGINNING
- END >
-
DOWNLOAD
-
LIKE(4)
-
COMMENT(1)
-
SHARE
-
SAVE
-
BUY THIS BOOK
(from $4.59+) -
BUY THIS BOOK
(from $4.59+) - DOWNLOAD
- LIKE (4)
- COMMENT (1)
- SHARE
- SAVE
- Report
-
BUY
-
LIKE(4)
-
COMMENT(1)
-
SHARE
- Excessive Violence
- Harassment
- Offensive Pictures
- Spelling & Grammar Errors
- Unfinished
- Other Problem
COMMENTS
Click 'X' to report any negative comments. Thanks!